Berbagai penelitian menunjukkan, bahwa terapi perilaku kognitif adalah pengobatan yang efektif untuk kecanduan, termasuk kecanduan judi. Alasan tersebut, yakni pelarian dari tekanan hidup, ilusi kontrol, hasrat mengalahkan platform judi atau bandar untuk memenangkan uang, serta mengejar kerugian yang telah dialami ketika perjudian sebelumnya. Bahkan, di tingkat lebih lanjut seseorang yang sudah semakin buruk kesehatan mentalnya akibat perilaku kompulsif dan kecanduan, akan mengalami depresi hingga pikiran untuk bunuh diri. Tahap awal dari kecanduan judi adalah perilaku kompulsif yang ditandai dengan tidak bisa mengontrol tingkat taruhan dalam berjudi. Kasus tersebut bermula saat pelaku, Briptu FN (28), mendapati saldo gaji ke-13 suaminya, Briptu RDW (29), berkurang akibat judi online. Seperti kasus baru-baru ini di Mojokerto, seorang polwan membakar suaminya, yang juga seorang polisi, akibat judi online.

Sahbirin Noor Mundur, Jubir KPK: Proses Hukum Tetap Berjalan

  • Fey menjual saham miliknya di perusahaan Holtz and Fey Electric Works.
  • Hadir dalam momen itu Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi Sakti Alamsyah dan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
  • Selain itu, mereka juga bisa kehilangan kepercayaan dan rasa hormat dari orang-orang di sekitar mereka.
  • Hingga keluarganya pun sudah angkat tangan (mertua sy dua”nya sudah tdk ada, jadi sy mengadu kepada saudaranya yg paling tua).

Akses yang mudah dan iming-iming keuntungan berlipat menjadi alasan terkuat. Saking lazimnya, judi semacam ini kerap jadi trend di jejaring pertemanan online. Meski begitu, tidak sedikit yang sadar, bahwa praktik semacam ini terlarang dan melanggar hukum.

TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!

Mereka membayar permainan dengan uang untuk memutar beberapa simbol gambar mirik dalam kartu remi. Hadiahnya berupa kupon yang ditukar segelas minuman bir atau cerutu. Psikiater Amerika Dr. Marc Potenza telah melakukan penelitian ilmiah mengenai proses mental para penjudi. Dr. Marc Potenza menyebutkan, bahwa kecanduan judi terkait erat dengan kesehatan mental yang buruk. Meski jelas-jelas dilarang, namun perjudian, khususnya judi online, masih sangat mudah ditemukan di tengah masyarakat.

  • Mereka berani terus mengeluarkan uang, bahkan jika mereka mengalami kerugian beruntun, dengan harapan bahwa mereka akan mendapatkan kemenangan besar.
  • Ini merupakan semacam praktik judi, di mana Anda harus daftar dan top up sejumlah uang sebagai tanda partisipasi.
  • Hal ini bisa mengarah pada tindakan kriminal, seperti pencurian, perampokan atau penipuan yang merusak keamanan masyarakat.
  • Jika melihat dari definisi judi yang dinyatakan dalam Pasal 303 ayat (3) KUHP, maka kegiatan sebagaimana Anda jelaskan dalam pertanyaan dapat dikategorikan sebagai judi.

Akhirnya saya putus asa, dikomunikasikan pun suami tetap tidak mendegarkan sy menarik diri dari berjualan dan sudah malas ribut sambil sesekali sy nasehatin. Hingga keluarganya pun sudah angkat tangan (mertua sy dua”nya sudah tdk ada, jadi sy mengadu kepada saudaranya yg paling tua). Kemudian setelah beberapa lama suami terus kembali meminta maaf kepada ibu saya dan meminta sy untuk kembali. Dan usaha diperbesar lagi ditempat yg baru (sudah tidak di lingkungan suami agar jauh dari pengaruh buruk jud’i online yg marak dikampung itu). Di tempat baru usaha kami lancar selama hampir 1 tahun, namun jud’i Online pun kembali dilakukan ditambah sering minum miras di depan toko saat malam nongkrong dengan teman” nya.

Pandemi telah menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan kesulitan mencari nafkah karena sangat sedikitnya lapangan kerja yang tersedia. Banyak sekali masyarakat yang merasa putus asa sehingga akhirnya memilih untuk melakukan perjudian online karena kemudahan aksesnya. Meski aksesnya telah diputus, situs atau aplikasi judi online terus bermunculan dengan nama yang berbeda. Faktor ekonomi, lingkungan, kesempatan, dan kesadaran menjadikan seseorang bisa kecanduan judi online.